Ciri Sawit Yang Kekurangan Kalium beserta Solusinya

 Ciri-ciri tanaman sawit yang kekurangan kalium (K) cukup mudah dikenali dari gejala fisik terutama pada daun. Berikut adalah beberapa ciri umum:

๐ŸŒด Ciri-Ciri Kekurangan Kalium pada Sawit:

Daun Tua Menguning di Ujung (Marginal Necrosis)

Gejala paling khas: ujung dan tepi daun tua menguning, lalu berubah menjadi cokelat dan akhirnya mengering.

Pola dimulai dari daun bagian bawah atau yang lebih tua.

Daun Tampak Terbakar di Tepi

Tepi daun terlihat seperti terbakar atau hangus (scorching), bisa juga menggulung.

Pertumbuhan Tertahan

Pertumbuhan tanaman menjadi lambat, batang pendek, dan jumlah pelepah lebih sedikit.

Produksi Buah Menurun

Jumlah dan kualitas tandan buah berkurang drastis karena kalium berperan penting dalam pengisian buah.

Tandan Buah Kecil

TBS (Tandan Buah Segar) menjadi kecil dan tidak seragam.

Daun Menjadi Lebih Tegak

Kadang disertai pelepah daun yang lebih tegak atau sempit.


๐Ÿงช Mengapa Kalium Penting?

Kalium sangat penting untuk:

Transportasi air dan nutrisi.

Aktivitas enzim.

Pembentukan dan pengisian buah.


๐Ÿ› ️ Cara Mengatasi:

Pemupukan Kalium: Gunakan pupuk KCl (Muriate of Potash) sesuai dosis rekomendasi.

Pemupukan Berimbang: Jangan hanya fokus pada N atau P, karena ketidakseimbangan juga bisa memicu kekurangan K.

Perbaikan Drainase: Tanah tergenang dapat menghambat penyerapan K.

Analisis Tanah dan Daun: Untuk menentukan status hara lebih tepat.


✅ Solusi Sawit Kekurangan Kalium

1. ๐Ÿงช Lakukan Analisis Daun dan Tanah

Sebelum melakukan pemupukan, uji laboratorium untuk:

Menentukan kadar kalium dalam tanah dan daun.

Mencegah over- atau under-pupuk.

Kadar Kalium Normal pada Daun Sawit:

Daun normal: 0,75 – 1,0 % K (pada pelepah nomor 17)


2. ๐Ÿ’Š Pemupukan Kalium yang Tepat

Gunakan pupuk KCl (Muriate of Potash), karena mengandung K tinggi.

๐Ÿ‘‰ Rekomendasi Umum Dosis Pupuk KCl:

Umur Tanaman Dosis KCl per Pohon per Tahun

TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) 0,5 – 1,0 kg

TM (Tanaman Menghasilkan) 1,5 – 3,0 kg


Catatan: Sesuaikan dengan hasil analisis tanah dan produktivitas tanaman.


๐Ÿ•’ Waktu Aplikasi:

2 kali setahun (awal musim hujan dan pertengahan musim hujan).


๐Ÿ“Œ Cara Aplikasi:

Tabur merata di sekitar piringan pohon (radius ±1,5 m dari batang).

Jangan terlalu dekat ke batang (bisa membakar akar).


3. ๐Ÿ’ง Perbaiki Kondisi Lahan

Pastikan drainase baik, terutama di tanah gambut atau lahan basah.

Hindari genangan air yang bisa menghambat penyerapan kalium.


4. ๐ŸŒฑ Gunakan Pupuk Organik

Tambahkan kompos, pupuk kandang, atau tandan kosong sawit (TKKS) untuk meningkatkan ketersediaan K alami.

Membantu menjaga kelembapan dan struktur tanah.


5. ๐Ÿ”„ Pemupukan Seimbang

Kekurangan kalium sering terjadi jika pemupukan nitrogen (N) terlalu tinggi tanpa diimbangi K.

Pastikan kombinasi pupuk seimbang:

NPK (misalnya 12-12-17+2MgO atau 15-15-6-4)

Tambahkan MgSO₄ (Kieserite) jika terlihat defisiensi magnesium juga (sering terjadi bersama K).


6. ๐Ÿ‘จ‍๐ŸŒพ Monitoring Berkala

Pantau perkembangan daun tua setelah pemupukan.

Lakukan evaluasi minimal setiap 6 bulan.


๐Ÿšซ Hindari:

Pemupukan KCl saat tanah kering ekstrem (bisa tidak terserap maksimal).

Menumpuk pupuk di satu titik — bisa menyebabkan “burning” akar.

Posting Komentar untuk "Ciri Sawit Yang Kekurangan Kalium beserta Solusinya"